Katakunci - animasi interaktif, asmaul husna, media pembelajaran, teknologi, I. PENDAHULUAN Asmaul Husna merupakan salah satu ilmu pengetahuan, yang berkaitan dengan ilmu-ilmu keislaman. Dengan mempelajari Asmaul Husna kita dapat mengetahui namanama Allah yang baik, dan agung serta indah sesuai dengan sifat-sifat-Nya.
20Soal Tentang Iman Kepada Allah dan Asmaul Husna (Pilihan Ganda dan Essay) 23 Juni 2018 PAI , SOAL. I. Soal Pilihan Ganda. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memilih pilihan pada huruf A, B, C, atau D! 1. Meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari adalah arti dari..
Apamakna Asmaul Husna al-mukmin jelaskan B. Arab, 05.10.2020 03:13, fazanur57. Apa makna Asmaul Husna al-mukmin jelaskan. Jawaban: 1 Buka kunci jawaban. Jawaban. Pertanyaan lain tentang: B. Arab. Sebutkan 5 perilaku islami pelajar muhammadiyah B. Arab 1 20.08.2019 00:40.
PembahasanSoal Akidah Akhlak Semester Genap Kelas VII Bab VI ASMAUL HUSNA KMA 183 Tahun 2019 - Berbagi Ilmu Latihan Soal Kelas 6 Pelajaran 9 - Wafin Eduka Jual RUMUS REZEKI by Ali Abdullah - Tinta Medina di Lapak THM Books Store | Bukalapak
oKaidah agama atau kepercayaan. - Ditujukan kepada kehidupan manusia yang beriman,yaitu kewajiban manusia kpd tuhan dan kepada dirinya sendiri. - Sumber ajaran agama sebagai perintah tuhan. - Ditujukan penyempurnaan manusia. - Melarang manusia melakukan perbuatan jahat.
Diamempunyai al asmaul husna (nama-nama yang terbaik) "Dialah ALLAH, tiada Tuhan melainkan Dia, Dia mempunyai al-asmaul-husna (namanama yang baik)"- (Surah Thaha:8) Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata Nabi Muhammad s.a.w. pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah s.w.t mempunyai 99 nama, iaitu seratus kurang satu, barangsiapa menghitungnya (menghafal
Mungkinanda sedang memerlukan jawaban lengkapnya pertanyaan: Asmaul husna artinya . a. nama-nama yang esa b. nama-nama yang perkasa c. nama-nama yang agung d. n, tepat sekali gan berada di website yang terpecaya.Di halaman ini ada pilihan jawaban lengkap pertanyaan tersebut. Silakan baca lebih lanjut.
nDHMi9. Teks Jawaban Alhamdulillah.… Pertama Tidak diragukan lagi bahwa sifat-sifat Allah berbeda satu sama lain dari segi maknanya. Sifat 'qudrah' kuasa bukanlah sifat 'izzah' mulia dan bukan sifat 'al-ilmu' Ilmu. Seorang berakal tidak mungkin mengatakan bahwa kesemuanya serupa dari segi maknanya. Berikutnya akan diuraikan penjelasannya. Kedua Di antara keyakinan ahlussunnah wal jamaah tentang nama-nama Allah Ta'ala adalah bahwa dia sama dalam hal menunjukkan kepada Dzat Allah Ta'ala, namun berbeda dari segi maknanya. Untuk menjelaskan hal tersebut, kita katakan, bahwa nama-nama Allah Ta'ala 'Al-Qadir' 'Al-Aliim' 'Al-Aziz' 'Al-Hakim' misalnya, semuanya menunjukkan dzat yang satu, yaitu dzat Allah yang Maha Suci. Dari sisi ini, maka sifat-sifat itu sama, tidak berbeda. Dan pada saat yang bersamaan, sifat 'Al-Qudrah', 'Al-Ilmu' 'Al-Izzah' 'Al-Hikmah' adalah berbeda satu sama lain. Maka dari sisi ini, sifat-sifat tersebut berbeda. Maka dengan demikian, nama-nama Allah yang mulia adalah; Nama untuk dzat yang sama dengan sifat-sifat berbeda. Syaikhul Islam Ibnu Taimiah rahimahullah berkata, "Allah Ta'ala telah memberitahukan kepada kita bahwa Dia mengetahui, berkuasa, mendengar, melihat, mengampuni, mengasihi serta nama-nama dan sifat-sifat lainnya. Kita memahami makna semua itu dan dapat membedakan antara mengetahui dan berkuasa, antara kasih sayang dengan mendengar dan melihat. Kita ketahui, bahwa seluruh nama-nama tersebut sepakat menunjukkan Dzat Allah Ta'ala walaupun maknanya berbeda-beda. Dia pada hakekatnya sama dari sisi dzatnya, namun berbeda dari sisi sifatnya. Majmu Fatawa, 3/59 Syekh Muhamad bin Shaleh Al-Utsaimin rahimahullah, "Nama-nama Allah Ta'ala adalah menunjukkan nama dan sifat. Dikatakan nama karena menunjukkan pada dzat, dikatakan sifat karena menunjukkan makna yang terkandung di dalamnya. Dari sisi pertama, nama-nama tersebut adalah sama karena menunjukkan sesuatu yang satu, yaitu Allah Azza wa Jalla. Sedangkan dari sisi kedua, dia berbeda-beda, karena menunjukkan, karena setiap sifat menunjukkan makna khusus. Maka 'Al-Hayyu', 'Al-Aliimu', 'Al-Qadiiru', 'As-Sami', 'Al-Bashiir', 'Ar-Rahman', 'Ar-Rahim', 'Al-Aziz', 'Al-Hakim' seluruhnya adalah nama yang menunjukkan satu, yaitu Allah Ta'ala. Akan tetapi makna 'Al-Hayyu' hidup tidak sama dengan makna 'Al-Alim' mengetahui, 'Al-Alim' tidak sama maknanya dengan 'Al-Qadir' berkuasa. Demikian seterusnya. Kita nyatakan bahwa nama-nama tersebut mengandung nama dan sifat, adalah karena petunjuk Al-Quran. Sebagaimana firman Allah Ta'ala, وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ سورة يونس 107 "Dan dia adalah Maha Pengampun dan Maha penyayang." QS. Yunus 107 وَرَبُّكَ الْغَفُورُ ذُو الرَّحْمَةِ سورة الكهف 58 "Dan Tuhanmulah yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat." QS. Al-Kahfi 58 Sesungguhnya ayat kedua menunjukkan bahwa 'Ar-Rahim' adalah yang memiliki sifat rahmah kasih sayang. Dan menurut kesepakatan ahli bahasa dan budaya, bahwa sesuatu tidak dikatakan 'Al-Alim' kecuali jika dia memiliki ilmu, dan tidak dikatakan 'sami' mendengar kecuali jika dia mendengar, tidak dikatakan 'bashir' kecuali jika dia melihat. Perkara ini sudah sangat jelas, tidak lagi membutuhkan dalil. Al-Qawaid Al-Mutsla Fi Sifatillahi wa Asma'ihil Husna, hal. 8 Demikian pula hal sama dikatakan terhadap nama-nama Al-Quran dan nama-nama Nabi shallallahu alaihi wa sallam serta nama-nama hari akhir. Semuanya sama dari sisi menunjukkan perkara yang satu, yaitu Al-Quran, Rasul, atau hari akhir, tapi pada saat bersamaan dia berbeda-beda dari sisi bahwa setiap nama memiliki sifat yang berbeda dengan nama yang lain. Maka, nama-nama tersebut dari sisi makna namanya berbeda-beda. Ketiga Termasuk keyakinan Ahlussunnah wal jamaah terhadap nama-nama Allah yang mulia, berdasarkan pendapat yang kuat dan shahih, bahwa dia tidak terbatas dalam jumlah tertentu. Begitu pula pendapat tentang sifat-sifat Allah Ta'ala. Karena sesungguhnya Allah memiliki nama-nama yang Dia simpan dalam ilma gaib yang pada pada-Nya, dan setiap nama-nama tersebut memiliki sifat-sifat. Maka dengan demikian, nama-namanya dan sifat-sifatnya tidak terbatas dalam jumlah tertentu. Di antara perkara yang dapat dijadikan dalil di atas keyakinan ini adalah; 1. Dari Abdullah bin Masud, dia berkata, "Rasululllah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Tidaklah seseorang ditimpa sesuatu berupa gundah dan sedih, lalu dia membaca, اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي " "Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubun-Ku ada di tangan-Mu, ketetapan-Mu bagiku telah berlaku, ketentuanku terhadapku adalah adil. Aku mohon kepada-Mu dengan semua nama yang telah Engkau tetapkan atas diri-Mu, atau yang telah Engkau ajarkan terhadap salah seorang makhluk-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau simpan dalam ilmu gaib yang ada di sisimu. Semoga Engkau jadikan Al-Quran sebagai pelipu laraku, cahaya di dadaku dan penghapus duka dan gundahku." Niscaya akan dihilangkan darinya kegundahan dan kesedihannya dan diganti dengan jalan keluar." Ada seseoragn yang bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kita boleh mempelajarinya?" Beliau bersabda, "Ya, selayaknya bagi yang telah mendengarnya untuk mempelajarinya." HR. Ahmad, no. 3704, dishahihkan oleh Al-Albany dalam Silsilah Shahihah, no. 199 Ibnu Qayim rahimahullah berkata, "Asmaul Husna, jumlahnya tidak terbatas dan tidak terhitung. Karena sesungguhnya Allah Ta'ala memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang Dia simpan dalam ilmu gaib yang ada pada sisi-Nya, tidak ada yang mengetahuinya walaupun malaikat yang dekat kepadanya atau rasul yang Dia utus. Sebagaiman terdapat dalam hadits, " Aku mohon kepada-Mu dengan semua nama yang telah Engkau tetapkan atas diri-Mu, atau yang telah Engkau ajarkan terhadap salah seorang makhluk-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau simpan dalam ilmu gaib yang ada di sisimu." Maka dia menjadikan nama-nama-Nya menjadi tiga bagian; - Nama yang telah Dia tetapkan untuk diri-Nya, lalu dia tampakkan kepada siapa yang Dia kehendaki dari kalangan malaikat atau selainnya, akan tetapi tidak dia turunkan dalam Kitab-Nya. - Nama yang Dia turunkan dalam kitab-Nya, sehingga dapat diketahui oleh hamba-hamba-Nya. - Nama yang Dia turunkan dalam ilmu gaibnya dan tidak ada satupun dari makhluk-Nya yang dapat mengetahuinya. Karena itu beliau mengatakan, "Yang Engkau simpan", berarti hanya Dia yang mengetahuinya, bukan hanya Dia yang memiliki nama seperti itu. Karena hal tersebut terdapat dalam nama-nama yang telah Allah turunkan dalam kitabnya. Bada'iul Fawaid, 1/174-176 Ibnu Katsir rahimahullah berkata, "Hendaknya diketahui bahwa Asmaul Husna tidak terbatas berjumlah sembilan puluh sembilan." Tafsir Ibnu Katsir, 2/328 Sebagai tambahan hendaknya melihat Majmu Fatawa, Ibnu Taimiyah, 22/482-486. 2. Dari Aisyah radhiallahu anha, dia berkata, "Aku tidak mendapatkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pada suatu malam di ranjang. Lalu aku mencari-carinya hingga akhirnya tanganku menyentuh telapak kakinya sedang ditegakkan, dan beliau berada di dalam masjid. Ketika itu beliau membaca, اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ رواه مسلم، 486 "Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, dengan kemaafan-Mu dari azab-Mu. Aku berlindung kepada-Mu. Aku tidak dapat menghitung pujian atas-Mu. Engkau adalah sebagaiman yang Engkau puji terhadap diri-Mu." HR. Muslim, no. 486 Adapun sifat-sifat, sebagaiman telah kami sebutkan, mengikuti nama-nama. Semua nama yang telah nyata milik Allah Ta'ala, maka di dalamnya terdapat sifat yang sesuai dengan kemuliaan-Nya Azza wa Jalla. Syaikhul Islam, Ibnu Taimiyah, rahimahullah berkata, "Beliau mengabarkan bahwa dia tidak dapat menghitung pujian kepada-Nya, seandainya dia dapat menghitung nama-nama-Nya, niscaya beliau dapat menghitung sifat-sifat-Nya, maka beliau akan dapat menghitung pujian terhadap-Nya. Karena sifat-sifat-Nya pada hakekatnya merupakan uraian dari nama-nama-Nya." Dar'u Ta'aarudhil Aql wan-Naql, 3/332-333 Sebagian orang menganggpa bahwa nama-nama Allah berjumlah terbatas, yaitu 99 nama! Imam Nawawi rahimahullah mengutip kesepatakan para ulama bahwa nama-nama Allah Taala tidak terbatas dalam jumlah tersebut. Telah dijelaskan jawabannya pada soal no. 41003 tentang dalil yang menyangkal batasan tersebut dengan menyebutkan pendapat-pendapat para ulama yang membantah pendapat bahwa nama-nama Allah memiliki jumlah tertentu. Kesimpulannya dalam masalah ini adalah bahwa nama-nama Allah Ta'ala dan sifat-sifat-Nya tidak terbatas. Perkara ini tidak diragukan lagi bagi mereka yang mengkaji Al-Quran dan Sunah serta berpedoman pada keyakinan Ahlussunnah wal jamaah dan menerapkan prinsip-prinsip yang tepat dalam masalah nama dan sifat Allah yang mulia. Wallahua'lam.
Hadits tentang asmaul husna lengkap disertai dengan tulisan Arab, bacaan latin dan artinya, tidak lupa akan kami tuliskan juga tentang pertanyaan, apakah benar jika menghafal asmaul husna akan mendapatkan keutamaan khusus?, kami akan jawab berdasarkan dalil hadits dan keterangan dari ulama. Hal ini penting karena beredar di masyarakat kita yang mengatakan bahwa orang yang menghafal asmaul husna maka balasannya adalah surga, apakah pernyataan ini benar?, ataukah ada penafsiran lain tentang makna menghafal tersebut?. Daftar IsiHadits Tentang Asmaul Husna LatinPenjelasan Hadits Tentang 99 NamaPenjelasan Hadits Tentang Ihsho menghafalnyaKesimpulan Tafsir Hadits Asmaul HusnaDalil Tentang Asmaul Husna Hadits ini sahih riwayat Bukharidan muslim yang berasal dari Sahabat Abu Hurairah Radiallahu anhu, bahwa Rasullulah bersabda, إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمَا مِائَةً إِلاَّ وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ Bacaan Latin Inna lillaahi tis’atan watis’iina asmaa miiatan illa wahiddan man ahshoo haa dakholal jannah’ Artinya “Sesungguhnya milik Allah 99 nama, barang siapa yang mengihsho nya maka pasti masuk surga”.[ HR. Bukhori dan Muslim]. Hadits tentang asmaul husna ini memiliki penjelasan dari para ulama dari dua sisi, pertama dari sisi Nama Allah yang 99 dan dari sisi pengertian مَنْ أَحْصَاهَا atau menghafalnya, di bawah akan kami kutipkan pendapat dari para ulama tersebut. Penjelasan Hadits Tentang 99 Nama Penjelasan hadits ini kami kutipkan keterangan dari para Ulama. Ibnu Taimiyah rahimahullah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan “Para ulama ahli hadits sepakat tentang ta’yin atau penentuan nama-nama Allah Azza wa Jalla yang menyebutkan rincian 99 Nama bukanlah hadits dari Nabi Shollallahu Alaihi wa Sallam”. Abul Wafa’ Muhammad Darwis rahimahullah Abul Wafa’ Muhammad Darwis rahimahullah berkata “Nama-nama Allah Subhana Hu wataala jumlahnya banyak, diantaranya ada yang Allah turunkan dalam kitabNya, ada yang Allah ajarkan kepada NabiNya Shollallahu Alaihi wa Sallam , dan ada yang Allah simpan dalam ilmuNya saja karena akal manusia terbatas untuk mengetahui maknanya. Dalil yang menjadi landasan pendapat Abul Wafa adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah dari jalan sahabat Ibnu Mas’ud rodhiyallahu anhu , Nabi Shollallahu Alaihi wa Sallam bersabda أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِى كِتَابِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِى عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ » Artinya “Aku meminta dengan seluruh nama yang Engkau miliki yang Engkau sebut Dirimu dengannya, yang Engkau ajarkan kepada salah satu mahlukmu, yang engkau turunkan dalam kitabMu, yang Engkau simpan dalam ilmu sebagai hal yang ghoib di sisi”.[ HR. Ahmad no. 3784, hadits ini dishohihkan oleh Al Albani dalam Shohihut Targhib wat Tarhib no. 1822, Maktabah Syamilah.] Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah Syekh Ibnu Utsaimin menerangkan tentang Bab nama Allah tidak terbatas dengan bilangan tertentu juga membawakan hadits di atas sebagai dalil bahwa nama Allah tidak terbatas hanya 99 nama saja, lalu syekh menukilkan keterangan dari Ibnul Qoyim Rahimahullah di berikut. Ibnul Qayim Al Jauziah Rahimahullah Ibnul Qayim mengatakan dalam Syifaul Alil Hal. 472, tentang Sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang mengatakan “Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama”, ini menurut Beliau Rahimahullah tidaklah meniadakan bahwa Allah memiliki nama-nama yang lain. Sebagaimana ada orang mengatakan, “Fulan memiliki 100 budak untuk dijual dan 100 budak untuk pasukan perang.” Pendapat ini merupakan pendapat mayoritas ulama. Tidak sebagaimana pendapat Ibnu Hazm Rahimahullah, yang beranggapan bahwa nama-nama Allah hanya terbatas 99 saja. [Al-Qawaidul Mutsla, Hal. 13 – 14]. Imam An Nawawi rahimahullah An Nawawi Asy Syafi’I rahimahullah berkata “Para ulama sepakat bahwa hadits ini bukanlah pembatasan terhadap nama Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bukanlah pembatasan bahwasanya tidak ada nama Allah Azza wa Jalla selain yang 99 nama tersebut. Sesungguhnya maksud hadits ini hanyalah nama Allah itu ada 99 yang barang siapa mengahshonya menghafalnya maka pasti masuk surga”. Penjelasan Hadits Tentang Ihsho menghafalnya An Nawawi Asy Syafi’i dalam syarh An Nawawi, berkata “Yang dimaksud dengan مَنْ أَحْصَاهَا » adalah menghafalnya, beriman terhadapnya dan konsekwensinya serta beramal dengan isi kandungan dari nama tersebut” [Syarh An Nawawi Ala Muslim hal. 39/IX, Maktabah Syamilah] Syaikh As Sa’di rahimahullah berkata “Maka yang dimaksud dengan ihsho’ adalah dengan memahami asma’ Allah, memikirkannya, mengenalnya dan beribadah kapada Allah Ta’ala dengannya”. Ibnu Baththol rahimahullah Ibnu Baththol rahimahullah berkata dalam kitabnya Taudhihul Ahkam min Bulughil Marom “Cara beramal dengan kandungan asma’ul husna adalah dengan meneladani kandungan nama-nama Allah yang boleh atau bisa untuk diteladani seperti Ar Rohiim [Yang Maha Penyayang], Al Kariim [Yang Maha Dermawan]. Maka hendaklah seorang hamba melatih dirinya untuk memiliki kandungan dari shifat-shifat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang semacam itu akan tetapi tentu dengan kandungan yang layak bagi hamba. Adapun shifat Allah Azza wa Jalla yang khusus bagiNya semisal Al Jabbar [Yang KehendakNya pasti menang], Al Adziim [Yang Maha Agung] maka kewajiban seorang hamba adalah menetapkan adanya shifat tersebut bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, tunduk terhadapnya, dan tidak menghiasi dirinya dengan shifat tersebut. Sedangkan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala yang padanya ada makna janji maka kewajiban seorang hamba adalah menambatkan pada hatinya rasa harap terhadapnya, adapun apabila nama-nama tersebut padanya terkandung makna ancaman maka kewajiban seorang hamba adalah menjauhinya, menjaga diri darinya, menambatkan dalam hatinya rasa cemas dan takut yang disertai dengan ilmu”. [Taudhihul Ahkam min Bulughil Marom hal. 121/VII, cet. kelima. Terbitan Maktabah Sawady, Makkah Al Mukaromah] Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Dalam websitenya, Syikh Bin Baz menerangkan Makna dari menjaga’ adalah dengan menghafalnya, merenungkan maknanya, dan mengamalkan kandungan maknanya. Kesimpulan Tafsir Hadits Asmaul Husna Mayoritas Ulama sepakat bahwa nama Allah tidak terbatas hanya 99 nama saja Hadits tentang menghafal asmaul husna akan mendapatkan surga adalah hadits sahih, tapi maknanya bukan hanya terbatas menghafal. Untuk mendapatkan janji Allah dalam hadits tersebut kita harus menghafal, mengetahui maknanya dan mengamalkan kandungan maknanya. Wallahu a’lam Asbabul wurud asmaul husna belum kami dapatkan, nanti kalau sudah kami dapatkan akan kami update artikel ini. Baca Juga Hadits Tentang Maulid Nabi Hadits Tentang Menuntut Ilmu Sumber Dalil Tentang Asmaul Husna Ini adalah tambahan atau revisi pertama, yang mana di atas adalah dalil asmaul husna berdasarkan hadits, dalam revisi ini akan kami tambahkan dalil tentang asmaul Husna dari dari Al Quran. Pertama surat Al Araf ayat 180 yang berbunyi وَلِلّهِ الأَسْمَاء الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُواْ الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَآئِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ Artinya “Hanya milik Allah nama-nama asmaul husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut nama-nama asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” [QS. Al A’raf 7180] Kedua surat Al Isra ayat 110, yang berbunyi قُلِ ادْعُواْ اللّهَ أَوِ ادْعُواْ الرَّحْمَنَ أَيًّا مَّا تَدْعُواْ فَلَهُ الأَسْمَاء سَبِيلاً الْحُسْنَى وَلاَ تَجْهَرْ بِصَلاَتِكَ وَلاَ تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ Artinya “Katakanlah Serulah nama Allah atau Ar-Rahman, yang mana sahaja kamu serukan; kerana bagi-Nyalah nama-nama yang baik Dan janganlah kamu menyaringkan bacaan solatmu, dan janganlah kamu perlahankannya, dan gunakanlah sahaja satu cara yang sederhana antara itu”.[QS. Al Isra’ 17110]. Ketiga Surat Al Hasr ayat 24, yang berbunyi هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاء الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ Artinya “Dialah Allah yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-nama yang paling baik. Bertasbih kepadaNya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. [QS. Al Hashr 5924] Keempat adalah Surat Taha ayat 8, yang berbunyi اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ لَهُ الْأَسْمَاء الْحُسْنَى Artinya “Allah! Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, bagi-Nyalah segala nama yang baik.” QS. Taha 208 Kelima Surat Az Zummar Ayat 38 yang berbunyi وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ Artinya “Sesungguhnya! jika engkau bertanya kepada mereka Siapakah yang mencipta langit dan bumi? Sudah tentu mereka akan menjawab Allah. Katakanlah Bagaimana fikiran kamu tentang apa yang kamu sembah selain Allah itu? Jika Allah hendak menimpakan aku sesuatu bahaya, dapatkah mereka menghapuskan bahaya-Nya itu; atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, dapatkah mereka menahan rahmatnya itu? Katakanlah Cukuplah Allah bagiku; kepada-Nyalah hendaknya berserah orang yang mahu berserah diri”. [QS. Azzumar 3938]. Dalil tentang asmaul husna berdasarkan AL Quran di atas berkaitan dengan nama Allah yang jumlahnya 99, dan para Ulama menjadikan dalil ini sebagai Asmaul Husna. Ingin download bacaan Asamul Husna dalam bentuk PDF?, silahkan anda klik download asmaul husna dan artinya pdf.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 085957 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d81dbf5abca0a70 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Kumpulan Soal Pilgan Materi Asmaul Husna9. Kumpulan nama-nama Allah Swt yang indah disebut dengan Asma’ul Husna, yang hendak diterapkan oleh orang beriman kepada-Nya dalam kehidupan keseharian. Contoh pernyataan di bawah ini yang bukan penerapan dari sifat Al-Karim adalah.....a. Menanamkan sifat mulia dalam pergaulanb. Menumbuhkan cinta yang dalam kepada Allah Mengembangkan sikap senang memuliakan tetanggad. Menghitung amal perbuatan yang sudah dilakukanJawaband. Menghitung amal perbuatan yang sudah dilakukan10. Biasakanlah memberika sesuatu pada seseorang sesuai dengan haknya. Ini merupakan manfaat mempelajari Asma’ul Husna yaitu sifat......a. Al-Mu’minb. Al- Matinc. Al-Jami’d. Al-AdlJawaband. Al-Adl11. Asmaul husna berasal dari kata asma dan husna. Asma secara bahasa artinya ...a. wujudb. bentukc. sifatd. namae. perilakuJawaband. اللهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينAyat diatas menunjukkan nama-nama Allah dalam Asmaul Husna yakni ...a. al-Adlb. al-Matinc. al-Mukmind. al-Karime. al-JamiJawabanb. al-Matin13. Nama-nama Allah dalam asmaul husna menunjukkan sebagai puncak keindahan karena ...a. di dalam nama-nama tersebut berjumlah genapb. di dalam nama-nama tersebut berjumlah satuc. di dalamnya terdapat lafal Allah sebagai Sang Penciptad. di dalam nama- nama tersebut berjumlah ganjile. di dalamnya terdapat makna terpuji dan termuliaJawabane. di dalamnya terdapat makna terpuji dan termulia14. Surah Al-A'raf ayat 180 menegaskan perintah untuk memohon kepada Allah dengan ...a. menyebut nama-Nya dalam sifat Jaizb. menyebut nama-Nya dalam sifat yang baikc. menyebut nama-Nya dalam sifat wajbd. menyebut nama-Nya dengan suara yang lembute. menyebut nama-Nya dalam Asmaul HusnaJawabane. menyebut nama-Nya dalam Asmaul Husna15. Perilaku yang meneladani Allah bersifat Al-Wakil ...a. bertawakal kepada Allahb. bersedekah secara sembunyi-sembunyic. taat pada aturan pemerintahd. berjiwa pemaafe. menolong orang yang membutuhkanJawabana. bertawakal kepada Allah16. Hidup secara harmonis berdampingan dengan orang lain dan sesama makhluk hidup Allah merupakan salah satu pengamalan Asmaul Husnaa ...a. as-Saburb. al-Matinc. al-Ghafurd. al-Jami'e. al-KarimJawaband. al-Jami'
Hai kawan-kawan, berikut ini akan diberikan contoh soal Asmaul Husna dalam bentuk essay lengkap dengan jawaban dan pembahasannya. Semoga saja contoh soal Asmaul Husna essay lengkap jawaban pembahasan ini bermanfaat banyak untuk kita semua. Asmaul husna adalah sesuatu yang menunjukan nama-nama Allah yang baik dan indah. Asmaul husna atau nama-nama baik bagi Allah berjumlah 99. Sifat Allah ini sangat baik diucapkan ketika manusia memohon doa kepada Allah. Secara harfiah Asmaul Husna adalah nama-nama yang dimiliki Allah yang baik sesuai dengan sifatnya. Nama-nama Allah yang terdapat pada Asmaul Husna berasal dari berbagai Surat dan Ayat yang terdapat dalam Al-Quran. Asma’ul husna adalah berasal dari bahasa Arab yang merujuk kepada nama-nama Allah, Tuhan dalam Islam, yang indah dan baik. Asma berarti nama penyebutan dan husna berarti yang baik atau yang indah, jadi asma’ul husna adalah nama nama mili Allah yang baik lagi indah. Soal No. 1 Tuliskan sifat-sifat mulia dari Al-karim! Jawaban Menanamkan sifat mulia dalam diri seorang muslim, karena Allah Mahamulia mencintai orang yang bersifat mulia. Menanamkan sifat pemurah dalam diri seorang muslim, karena di antara makna Al Kariim “Maha Pemurah“. Tentu Allah amat mencintai orang yang bersifat pemurah. Dan Allah membeci orang yang bersifat kikir. Menumbuhkan rasa cinta yang dalam diri seorang muslim kepada Allah, karena Allah bersifat Maha Pemurah. Allah memberi nikmat tanpa batas kepadanya meskipun tanpa diminta. Wajibnya memuliakan kitab Allah yaitu Al-Qur’anul Karim. Karena, Al-Quran adalah Kalam Allah yang mulia. Yang diturunkan melalui perantara malaikat yang mulia kepada Rasul yang mulia. Wajibnya memuliakan malaikat-malaikat Allah, di antaranya malaikat jibril, barang siapa yang membencinya, maka ia adalah musuh Allah. Wajibnya mencintai para rasul Allah, barang siapa yang membenci salah seorang di antara mereka, maka ia adalah musuh Allah. Menumbuhkan sifat suka memuliakan tetangga dan tamu. Menumbuhkan sifat suka pemaaf, karena Allah menyukai sifat pemaaf. Mendorong kita untuk selalu berdoa kepada Allah, karena Allah Maha Pemurah terhadap hambanya. Soal No. 2. Tuliskan ayat Al-Qur’an yang menerangkan Asmaul Husna Al-akhir? Jawaban Dalil tentang Al-Akhir هُوَ اْلأَوَّلُ وَاْلأَخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ Artinya Dialah Allah yang pertama dan yang terakhir Yang paling dzahir dan yang paling bathin dan dia maha mengetahui terhadap segala sesuatu . Q. S. Al-hadid ayat 3. Soal No. 3. Jelaskan makna Asmaul Husna Al-Jami’! Jawaban Jami’ berasal dari kata jama’ah yang artinya mengumpulkan, lebih dari satu atau banyak. Al jami’ secara bahasa artinya Yang Maha Mengumpulkan atau Menghimpun, maksudnya bahwa Allah Maha Mengumpulkan segala sesuatu yang tersebar atau terserak. Menurut istilah, Al Jami’ yaitu mengumpulkan berbagai hakikat yang telah bercerai dan juga mengumpulkan seluruh umat manusia pada hari pembalasan. Soal No. 4. Tuliskan perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna Al-Matin! Jawaban Al-matiin artinya yang maha kuat/tangguh. Jika Allah memiliki nama al-matiin karena memang Allah Maha Tangguh. Allah mampu membuat yang tidak mungkin terjadi menjadi terjadi, namun untuk kita makhluknya, tdk mungkin bisa melakukan hal itu , maka ak-matiin bagi mahluknya adalah kita kuat dalam pendirian , tdk mudah goyah oleh bujuk rayu syaithan. Soal No. 5. اَللّٰهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ ۙ وَّ هُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ وَّكِيْلٌ Artikan ayat di atas! Jawaban ” Allah pencipta segala sesuatu dan Dia Maha pemelihara atas segala sesuatu. Az-Zumar 39,62 Soal No. 6. Jelaskan arti Asmaul Husna Secara Etimologis! Jawaban Asmaul Husna bila ditinjau dari etimologi atau asal kata terdiri dari kata al-asma’ yang berarti nama dan al husna’ yang berarti baik. Jadi Asmaul husna berarti nama-nama yang baik bagi Allah SWT. Asmaul Husna sendiri terdiri dari 99 dimana nama-nama tersebut tersebar dalam berbagai surah di Al-Quran. Soal No. 7. Sebutkan contoh perilaku tawakal sebagai implementasi Asmaul Husna Al-Wakil! Jawaban 1. mempercayakan bahwa segala urusannya kepada allah 2. melakukan pekerjaan sendiri tanpa merepotkan orang lain 3. bekerja/belajar dengan sungguh2. Soal No. 8. Bagaimana cara anda meneladani sifat Al-mu’min dalam kehidupan sehari-hari! Jawaban menolong teman atau orang lain yang sedang dalam bahaya atau ketakutan membantu orang tua atau anak anak yang akan menyebrang jalan raya. Melindungi teman dari hal yang ditakutinya. Menolong teman ketika jatuh dari sepeda. Membantu Ibu terutama ketika dalam keadaan genting. Soal No. 9. Tuliskan Hikmah beriman kepada Allah Swt, melalui pemahaman Asmaul Husna yang telah Anda pelajari! Jawaban Al – Karim yang berarti maha mulia, allah maha mulia lagi maha dermawan, allah memberikan rezeki kepada setiap makhluknya, contoh perilaku seperti membantu orang ang kesusahan, memberikan sedekah kepada yang membutuhkan. Al – Mu’min yang berarti maha melindungi, allah maha melindungi memberikan perlindungan dan ketenangan hati kepada makhluknya, contoh perilaku seperti membantu dan memberikan ketenangan hati kepada orang yang terkena musibah. Al – Wakil yang berarti maha pemelihara, allah maha memelihara dan memenuhi kebutuhan makhluknya, contoh perilaku sepert “TAWAKAL” bekerj/beljr dengn sunggu – sungguh kren llah Swt, tidak akan mengubah nasib seseorang yang tidak mau berusaha. Al – Matin yang berarti maha kukuh, allah adalah zat yang maha kukuh maha kuat dari segala bagian, contoh perilaku seperti kuat pendirian dan keteguhan hati, tidak mudah diberikan tipu daya. Al – Jami’ yang berarti maha mengumpulkan, allah maha mengumpulkan dan menghimpun yang tersebar atau terserak, contoh perilaku seperti menjadi pemimpin, mempersatukan orang ang sedang berselisih, hidup bermasyarakat. Al – Adl yang berarti maha adil, allah maha adil bagi seluruh makhluknya, contoh perilaku seperti berlaku adil, tidak memihak atau membela orang yang bersalah, meskipun ia saudara atau teman kita. Al – Akhir yang berarti maha akhir, allah lah at yang paling akhir didunia, contoh perilaku sepert selalu melaksanakan perintah allah Swt, seperti salat 5 waktu, puasa, dan kewajiban lainya karena kita tidak kekal dibumi. Soal No. 10. Artikan Al-An’am, 6115! Jawaban وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا ۚ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu Al-Quran sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui. Soal No. 11. Sebutkan sikap orang yang mengamalkan Asmaul Husna Al’Adl! Jawaban a. Bersikap adil terhadap sahabat dan sesama manusia b. Tidak membeda-bedakan dalam berteman c. Memberikan sesuatu sesuai dengan haknya d. Bersikap adil saat tetapkan suatu perkara
pertanyaan sulit tentang asmaul husna